Friday, October 13, 2017

Fenomena Gendeng Masal PCC pada Anak



Fenomena Gendeng Masal PCC

By : dr. Sonya Selly H


Dunia media sosial beberapa hari terakhir ini diributkan oleh pemberitaan tablet PCC. Masyarakat Indonesia pun menjadi geger karena kematian bocah di bawah umur akibat penyalahgunaan obat tersebut. Fenomena gendeng masal ini tentu membuat kita semua merasa miris dan terpukul. Terlebih sebagai orang tua pasti kita was-was terhadap ‘keselamatan’ anak kita dan juga keselamatan generasi penerus bangsa ini.
Menurut data yang diperoleh hingga tanggal 16 September 2017, sedikitnya terdapat 86 orang yang dilarikan ke beberapa rumah sakit di Kendari yang akibat overdosis dari obat PCC. Yang membuat miris, sebagian besar dari korban tersebut masih merupakan anak di bawah umur yakni siswa SD dan SMP. Kematian pun tak terelakkan pada sebagian korban. Ada juga yang mengalami gangguan mental setelahnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah meneliti kandungan obat berinisial PCC tersebut yang beredar di Kendari.  PCC merupakan obat kombinasi yang terdiri dari Paracetamol. Caffein, dan Carisoprodol. Paracetamol yang disebut acetaminophen merupakan obat penurun panas dan penghilang rasa nyeri yang dijual bebas, biasanya digunakan untuk mengurangi gejala sakit derajat ringan hingga sedang. Sedangkan kafein merupakan zat yang umumnya terdapat pada kopi sebagai stimulant pada system saraf pusat, jantung, dan otot tubuh. Dalam dunia media, kafein tidak jarang digunakan sebagai kombinasi bersama painkiller seperti parasetamol. Efek lain dari kafein yakni dapat meningkatkan tekanan darah dan bersifat diuretic atau melancarkan aliran urin. Akan tetapi, pada umumnya kafein adalah zat yang relatif aman untuk rutin dikonsumsi asal tidak berlebihan. Jika berlebihan bisa menimbulkan efek samping berupa serangan panik, cemas, meningkatnya asam lambung dan tekanan darah, bahkan insomnia.Berbeda halnya dengan carisoprodol. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor 6171/A/SK/73/ tanggal 27 Juni tahun 1973, Carisoprodol dimasukkan ke dalam golongan obat keras. Obat ini merupakan jenis muscle relaxant yang bekerja singkat. Tubuh akan memetabolisme carisoprodol menjadi metabolit berupa senyawa meprobamat yang memberikan efek sedasi / menenangkan. Dalam penyalahgunaannya, carisoprodol sering digunakan sebagai obat untuk meningkatkan rasa percaya diri, penguat stamina, bahkan banyak digunakan oleh pekerja seks komersial sebagai obat penguat.  Obat ini dapat menyebabkan ketergantungan sehingga tidak dijual bebas. Efek sampingnya dapat mempengaruhi saraf, hilang kesadaran, detak jantung meningkat hebat, hingga kejang-kejang. Melihat dampak penyalahgunaannya lebih besar daripada efek terapeutiknya, sejak tahun 2013 seluruh obat yang mengandung carisoprodol dibatalkan izin edarnya.
Yang menjadi polemik saat ini adalah target yang berupa anak dan pelajar. Ini merupakan fenomena yang luar biasa karena kejadian menimpa anak dalam kurun waktu bersamaan. Fenomena PCC ini hampir mirip dengan fenomena pil Dobel L yang belum lama ini juga marak digunakan oleh pelajar. Harga yang sangat terjangkau, bentuk yang bermacam-macam, iming yang menggiurkan menjadi animo tersendiri bagi para pengedar untuk memasarkan kepada anak-anak. Tentu ada tujuan lain dibaliknya selain masalah ekonomi. Modusnya luar biasa banyak sehingga kita para orang tua wajib lebih waspada. Yang terpenting melakukan pendekatan yang lebih intensif kepada anak-anak. Para pengedar seakan-akan selangkah di depan kita. Mereka terus mencari inovasi baru memasarkan produk dalam rupa baru atau jenis lama yang dikemas baru. Penyalahgunaan obat ini sangat terkait dengan adanya toleransi, adiksi, bahkan selanjutnya bisa berkembang lebih tinggi menjadi ketergantungan. Adiksi obat ditandai dengan adanya dorongan dari dalam tubuh untuk menggunakan obat tersebut walaupun sebenarnya tidak diperlukan. Obat yang bersifat adiktif ini umumnya memberikan rasa senang atau euphoria berlebih. Hal ini yang membuat orang untuk terus dan terus menggunakan. Selanjutnya memasuki fase ketergantungan. Ketika sudah memasukin fase tersebut, pengguna umumnya sadar bahwa mereka ingin berhenti, namun mereka sudah tidak dapat menghindar lagi.
Dari pengamatan, tampaknya ada beberapa alasan mengapa penyalahgunaan obat sering terjadi. Yang pertama, dia merupakan pasien pengguna rutin obat tersebut untuk mengatasi penyakitnya. Contohnya insomnia, depresi, gangguan cemas, dan sebagainya. Pada awalnya penggunaan obat sesuai dengan resep dokter. Setelah itu menuju ke tahap toleransi, yang mengharuskan peningkatan dosis untuk mendapatkan efek yang sama. Setelah itu, dia membelinya secara bebas sehingga jatuh ke dalam fase ketergantungan dan jika tidak terkendali dapat menyebabkan overdosis yang berujung kematian. Yang kedua, alasan rekreasional. Para pengguna menggunakan obat untuk bersenang-senang. Remaja-remaja membujuk teman-temannya untuk menggunakan dan dianggap ‘cupu’ jika tidak mengikuti lingkaran gaya hidupnya. Yang ketiga, ketidaktahuan. Alasan ini yang sering dijadikan sasaran oleh para pengedar untuk memasarkan obatnya. Para pengedar mencari target anak-anak yang notabene masih belum paham. Seperti kasus di Kendari, disampaikan bahwa pengedar dan pengguna sama-sama tidak saling kenal.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah darimana para pengguna mendapatkan obat – obat tersebut yang telah diketahui tidak dijual bebas. Untuk kasus penyalahgunaan, ada banyak cara yang biasa dilakukan, antara lain dengan shopping doctor, pengguna mengunjungi banyak dokter sehingga mendapatkan banyak resep untuk memperoleh obat tersebut, peresepan yang berlebihan terutama untuk kasus-kasus kronis yang pemberiannya untuk jangka waktu lama, memalsukan resep, mencuri, atau penjualan langsung oleh oknum tenaga medis dan pekerjanya yang memang mengesampingkan moral dan etika profesi. Selain itu yang marak terjadi juga pemerolehan obat melalui internet atau apotek online, yang susah untuk diawasi dengan ketat. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, pengedar memberikan secara cuma-cuma kepada anak-anak. Hal ini yang perlu semakin diwaspadai untuk tidak sembarangan menerima barang baik itu obat atau makanan/minuman dari orang yang tidak kita kenal.
Untuk menghentikan pengedaran dan penyalahgunaan, dibutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat. Edukasi perlu ditingkatkan guna pengenalan lebih dalam dan upaya preventif dalam penyalahgunaan obat. Tenaga medis dan jajarannya pun perlu untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamatan terhadap resep-resep yang dirasa ganjil atau mencurigakan terutama pada peresepan obat yang menimbulkan adiksi, serta memperketat pemberian obat-obatan tersebut. Dari dalam rumah, kita sebagai orang tua pun harus lebih mengupayakan kedekatan orang tua dan anak agar anak tidak terjerumus kepada penyalahgunaan obat dan penggunaan narkoba, membekali anak dengan pengetahuan agama dan moral. Stop penyalahgunaan obat dan peredaran gelap narkoba.

Lindungi Buah Hati dengan Imunisasi

Hello para mommy semua.. Artikel terbaru nih mengenai imunisasi.. Jangan lupa ya untuk selalu melindungi buah hati kita.. Salah satunya dengan imunisasi..


Thursday, September 28, 2017

Konika XVII Jogja

Beberapa hari kemarin, Jogja dibuat macet oleh kami. Para pengguna jalan banyak yang mengeluh kemacetan yang luar biasa. Yak, beberapa hari kemarin diadakan Konika ke XVII di Kota Gudeg, Jogjakarta. Konika yakni Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak, yang diadakan tiap 3 tahun sekali. Tahun ini kongres diadakan tanggal 8-11 Agustus 2017 di The Alana Hotel and Convention Center Jogjakarta. Sudah sejak tahun lalu saya merencakan untuk mengikuti acara ini. Jadi persiapan panjang pun telah dilakukan.

Saya menghadiri Konika bersama 8 orang lainnya. Kami berangkat tgl 7 Agustus, 1 hari sebelum acara, sehingga kami bisa jalan2 terlebih dahulu. Untuk saya, ini bukan pertama kalinya saya ke Jogja. Jadi, kota ini tidak terasa asing untuk saya. Hari pertama, kami berangkat naik kereta, lalu menuju Bale Raos untuk makan siang. Bale Raos yang katanya menyajikan menu menu favorit keraton.

Setelah ini kami ke hotel lalu malamnya kami kuliner ke tempogelato. Tempat rskeim yang sungguh fenomenalz enak sekali. Struktur es nya lembut. Setelah itu kami dinner ke RnB grill meatshop. Enak.. Awalnya kami mau ke raminten; tapi sungguh disayangkan Raminten tutup hingga Jumat. Kami juga mau ke Mediterania tapi ternyata tutup juga. Yahh blm jodoh kali ya. Makanan di rnb lumayan enak, lebih cocok dengan lidah kami.

Besoknya, tanggal 8 Agustus 2017, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Registrasi dimulai pukul 07.00. Jam 7 tepat kami tiba di tempat. Masih sepi. Saya benar-benar terkesima dengan suasana Konika ini. Semangat membara pun kian muncul. Konika ini pun dihadiri oleh Bu Menkes. Jauh-jauh beliau datang dan langsung harus terbang ke Makassar untuk menghadiri acara POGI. Salut dengan beliau. Terima kasih bu Menkes.

Suasana Konika begitu meriah. Saya melihat banyak wajah-wajah rindu para dokter spesialis yang bertemu kawan-kawannya. Jadi ikut mewekkk.. *baper* hehe.. Para pembicara top pun berdatangan. Dari Sabang hingga Merauke. Saya cuma bisa berdecak kagum berulang kali. Benar-benar konika yang sangat menyenangkan hati.

Hari pertama konika saya lalui hingga benar-benar selesai. Kemudian tiba di hotel sudah pukul 6 malam dan tanpa mandi langsung bergegas kuliner. Kali ini kami kuliner ke Cengkir Cafe and Heritage. Tapi sebelumnya, kami mampir Hartono Mall dulu. *tetep aja yaa walau jalan2 ujung2nya ke Mall haha*. Suasana di cengkir cafe ini mengingatkan akan nuansa pedesaan di tengah kota.

Setelah itu kami pulang. Esok hari hingga hari ke 4, saya mengikuti konika sedari materi awal hingga paling akhir. Pulang sudah larut tapi masih kami sempatkan tuk kuliner Bakmi Pele dan Malioboro jalan2 sejenak. Walau sudah 4 hari, tapi rasanya masih kurang. Benar-benar sungguh menyenangkan. Sekaligus memberikan motivasi lebih untuk terus belajar danmengupdate ilmu. Ahhh pokoknya super mantapppp dehhh Konika XVIII. 10 jempooll untuk seluruh panitia, penyelenggara, pembicara, peserta, sponsor, dan seluuuuruhhh pihak yang turut terlibat dalam menyukseskan acara yang benar-benar sukses ini. Sampaiiii jumpa 3 tahun lagi di konika selanjutnya. Semoga saya masih bisa berjumpa dengan dirimu.. *pray*

Wednesday, September 13, 2017

Flakka..

Belakangan ini tampaknya semakin ramai memperbincangkan Flakka ya. Sebenarnya flakka ini sudah sempat booming sejak beberapa saat lalu lamanya. Saya juga sudah sempat mengulasnya di instagram saya. Hanya saja karena di Indonesia baru-baru ini memakan korban, flakka menjadi sangat booming di tanah air kita. Sebenarnya apa sih Flakka itu? Apakah benar seperti yang disebut-sebut bahwa flakka dapat mengubah manusia menjadi seperti zombie? 

Butiran Kristal Flakka
Sekilas bentuknya menyerupai narkoba pada umumnya ya, berupa kristal bening. Flakka. berasal dari bahasa Spanyol yang meimiliki arti 'seorang wanita yang langsing dan cantik'. Flakka memiliki kandungan bahan aktif senyawa kimia yang disebut alpha-PVP, versi sintetis dari amphetamine, yang menyerupai zat stimulan cathinone. Zat ini biasanya diproduksi di luar AS, seperti Tiongkok dan Pakistan.Penggunaan flakka bisa dengan cara dihirup, disuntikkan, atau ditelan.

Flakka
Kini, bentuk dari narkoba pun bermacam-macam jenisnya. Tampaknya, para produsen dan bandar benar-benar tidak sedang bercanda untuk menghancurkan generasi muda penerus bangsa. Sasaran mereka kini semakin muda. Anak kecil pun kian rawan menjadi sasaran mereka. Bentuknya yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan aneka warna tak ayal menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi anak-anak yang masih belum benar-benar memahami apa sesungguhnya narkoba tersebut. 


Flakka sendiri telah diatur dalam Permenkes No. 2 Tahun 2017 dengan nama kimia berupa Alfa PVP. Kandungan zat aktif yang harus diwaspadai yakni fentanyl derifat yang mempunyai potensi digadang-gadang hingga 10ribu kali lebih kuat daripada morfin, bahkan 100 kali lebih kuat dibanding heroin. Zat fentanyl ini telah diajukan ke Kemenkes RI untuk dimasukkan ke dalam golongan I UU Narkotika No.35 Tahun 2009.

Adapun efek samping yang ditimbulkan sebagai berikut :

Side Effect
 Flakka bisa berefek pada gangguan fisik seperti peningkatan suhu tubuh. dehidrasi, yang dapat berakibat pada kegagalan ginjal. Dari segi jantung, flakka dapat mempercepat detak jantung, meningkatkan tekanan darah, yang dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, bahkan kematian. Sedangkan efek lain yang membahayakan yakni pada sisi kejiwaan atau psikiatri seseorang. Narkoba jenis ini merupakan halusinogen yang membuat pemakainya menjadi berhalusinasi, cemas. dan menjadi paranoid. 

Penyalahgunaan narkoba merupakan pintu masuk kehancuran generasi emas bangsa kita. Maka, kita bersama-sama harus bersatu padu membantu mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Dimulailah dari kita sendiri dan lingkungan terdekat sekitar kita. Say NO to DRUGS! Berprestasi tanpa Narkoba.




Sunday, September 10, 2017

Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2017


Beberapa bulan yang lalu, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) telah mengeluarkan pedoman rekomendasi jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun yang terbaru tahun 2017. Di postingan sebelumnya, rekomendasi jadwal imunisasi yang saya posting adalah rekomendasi tahun 2014.

Berikut ini tabel Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun terbaru dari IDAI :


Mari kita amati bersama. Pada rekomendasi IDAI Tahun 2017 ini, vaksin Japanese encephalitis dan vaksin dengue resmi dimasukkan ke dalam daftar rekomendasi. Seperti kita lihat bahwa vaksin Japanese encephalitis diberikan pada daerah-daerah endemis. Sedangkan vaksin dengue bisa diberikan sejak anak berusia 9 tahun dengan jumlah 3 kali pemberian dengan interval pemberian selama 6 bulan.

Mari, lindungi buah hati kita dengan imunisasi.

Imunisasi MR

Hello mommies sekalian, bulan September sudah memasuki minggu kedua. Bulan Kampanye imunisasi MR tahap 1 pun akan segera berakhir. Sudahkah kita melindungi buah hati kita dengan imunisasi?

Nah.. dari beberapa mommy yang datang, ada beberapa pertanyaan yang sering sekali dilontarkan. Yuk simak satu persatu.
  1. Apakah penyakit Campak Rubella?
Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melaui saluran nafas yang disebabkan oleh virus. Anak dan orang dewasa yagn belum pernah mendapat imunisasi Campak dan Rubella atau yang belum pernah mengalami penyakit ini beresiko tinggi tertular.
  1. Apa bahaya dari penyakit ini?
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru peunomia, radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.

  1. Seperti apa gejala penyakit Campak dan Rubella?
Gejala penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk, pilek dan mata merah (konjungtivitis). Gejala penyakit Rubella tidak spesifik bahkan bisa tanpa gejala. Gejala umum berupa demam ringan, pusing, pilek, mata merah dan nyeri dan persendian. Mirip gejala flu.
  1. Bagaimana agar terlindung dari penyakit Campak dan Rubella?
Tidak ada pengobatan untuk penyakit Campak dan Rubella namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit Campak dan Rubella. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus.
  1. Apakah vaksin MR?
Vaksin MR adalah kombinasi vaksin Campak atau Measles (M) dan Rubella (R) untuk perlindungan terhadap penyakit Campak dan Rubella.
  1. Apakah Vaksin MR aman?
Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izi edar dari Badan POM. Vaksin MR persen efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella.Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
  1. Siapa saja yang harus mendapatkan Imunisasi MR?
Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat menggantikan imunisasi Campak.
  1. Apakah imunisasi MR memiliki efek samping?
Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yagn serius sangat jarang terjadi.
  1. Apabila anak telah diimunisasi Campak, apakah perlu mendapat imunisasi MR?
Ya, untuk mendapat kekebalan terhadap Rubella. Imunisasi MR aman bagi anak yang telah mendapat 2 dosis imunisasi Campak.
  1. Apakah perbedaan vaksin MR dan MMR?
Vaksin MR mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin MMR mencegah penyakit Campak, Rubella dan Gondongan.
  1. Mengapa yang diberikan adlah vaksin MR bukan MMR?
Saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian Campak dan Rubella karena bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan.
  1. Apabila anak telah mendapat imunisasi MMR, apakah masih perlu mendapat imunisasi MR?
Ya. Untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella. Imunisasi MR aman diberikan kepada anak yang sudah mendapat vaksin MMR.
  1. Apakah benar vaksin MR dapat menyebabkan autisme?
Tidak benar. Sampai saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme.
  1. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 tahun 2016
Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu.
Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebakan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yagn mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.

Sumber : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
 Ikatan Dokter Anak Indonesia

Tuesday, May 9, 2017

Lifestyle modification


"Healthy is not a goal. It's a way of living." Menjadi sehat merupakan sebuah proses, bukan merupakan suatu hasil. Apabila kita bisa melalui proses tersebut dengan baik, secara otomatis hasilnya pun juga akan baik. Tidak rumit asal kita bisa mengalahkan musuh utamanya, yakni diri kita sendiri. Kesehatan di atas segalanya, jangan sampai kita kehilangan segalanya karena masalah kesehatan. Salam.



KULINER SOLO

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan kuliner luar biasa di dalamnya. Keberagaman daerah turut mempengaruhi cita rasa di dalamnya. Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman - teman menyempatkan diri mengunjungi salah satu kota di Jawa Tengah yang sangat terkenal akan budaya dan kulinernya, Solo. Saya bersama teman-teman berkunjung ke tempat ini dalam rangka mengikuti seminar kegawatdaruratan. Seminar bertajuk kuliner.

Memang layak adanya jika Solo dinobatkan menjadi salah satu tempat wisata kuliner yang wajib dimasukkan dalam daftar tempat kuliner enak di Indonesia, mulai dari makanan ringan hingga berat semua terasa lezat.

1. PECEL SOLO
Pecel Solo Beras Merah
Garang Asem



 2.TAHU KUPAT TELUR SIDOMAMPIR
  

 3. TENGKLENG

 4. NASI LIWET BU WONGSO LEMU



5. FOOD STREET PASAR GEDHE


 6. SHI JACK

7. SOTO AYAM GADING

 8. RUMAH MAKAN MASUK



 9. SATE KAMBING MBOK GALAK


10. TIMLO SOLO SASTRO

 11. NINI TOWONG


 13. SERABI NOTOSUMAN

 14. ORION








Jadwal Imunisasi Anak - IDAI

Hai mommy-mommy sekalian. Sudahkah Anda membawa anak Anda untuk imunisasi? Imunisasi sangat penting lohh. Sudahkah anak Anda diberi imunisasi?

Imunisasi atau pemberian vaksin merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Imunisasi wajib diberikan pada anak dan merupakan hak anak. Penyelenggaraan imunisasi telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013.

imunisasi telah berhasil mencegah kematian sekitar 2-3 juta anak setiap tahun. Imunisasi terbukti membuat Indonesia bebas polio yang ditandai dengan dikeluarkannya sertifikat bebas polio dari WHO pada 27 Maret 2014.Kemudian, terjadi penurunan lebih dari 90 persen angka kesakitan dan kematian akibat penyakit difteri, pertusis atau batuk 100 hari, tetanus, hingga campak, dibandingkan 20 tahun lalu.

Saat ini ada tujuh jenis vaksin yang termasuk program imunisasi yang diberikan gratis oleh pemerintah. Vaksin itu untuk mencegah hepatitis B, polio, campak, tetanus, pertusis , difteri, dan vaksin haemophilus influenza type B untuk mencegah pneumonia dan meningitis. 

Yuk, cek jadwal pemberiannya lewat tabel berikut :



Sumber gambar : IDAI

Sunday, February 19, 2017

Kejang Demam : Beware!

kejang demam
Siapakah yang tidak akan panik ketika mendapatkan anaknya kaku kelonjotan, kejang-kejang, hingga mata mendelik-delik ketika sedang menderita demam? Kejang demam memang menjadi hal yang ditakutkan oleh orang tua. Normalkah anak saya demam hingga kejang?

Apakah sebenarnya kejang demam itu?

Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 38 derajat Celsius atau lebih yang disebabkan proses di luar otak. Sebagian besar kejang demam terjadi pada usia 6 bulan sampai 5 tahun. Ciri khas kejang demam adalah demamnya mendahului kejang, pada saat kejang anak masih demam, dan setelah kejang anak langsung sadar kembali.

Apa penyebab kejang demam?

Penyebab kejang demam adalah demam yang terjadi secara mendadak. Demam dapat disebabkan infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi saluran napas atas. Tidak diketahui secara pasti mengapa demam dapat menyebabkan kejang pada satu anak dan tidak pada anak lainnya, namun diduga ada faktor genetik yang berperan. Setiap anak juga memiliki suhu ambang kejang yang berbeda: ada yang kejang pada suhu 38 derajat Celsius, ada pula yang baru mengalami kejang pada suhu 40 derajat Celsius. 

Apa yang terjadi bila anak kejang?

Sebagian besar kejang demam merupakan kejang umum. Bentuk kejang umum yang sering dijumpai adalah mata mendelik atau terkadang berkedip-kedip, kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti kelojotan, dan saat kejang anak tidak sadar tidak memberi respons apabila dipanggil atau diperintah. Setelah kejang anak sadar kembali. Umumnya kejang demam akan berhenti sendiri dalam waktu kurang dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam.

Apa yang harus dilakukan bila anak kejang?
Bila melihat anak kejang, usahakan untuk tetap tenang dan lakukan hal-hal berikut:
  1. Letakkan anak di tempat yang aman, jauhkan dari benda-benda berbahaya seperti listrik dan pecah-belah.
  2. Baringkan anak dalam posisi miring agar makanan, minuman, muntahan, atau benda lain yang ada dalam mulut akan keluar sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak.
  3. Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Memasukkan sendok, kayu, jari orangtua, atau benda lainnya ke dalam mulut, atau memberi minum anak yang sedang kejang, berisiko menyebabkan sumbatan jalan napas apabila luka
  4. Jangan berusaha menahan gerakan anak atau menghentikan kejang dengan paksa, karena dapat menyebabkan patah tulang.
  5. Amati apa yang terjadi saat anak kejang, karena ini dapat menjadi informasi berharga bagi dokter. Tunggu sampai kejang berhenti, kemudian bawa anak ke unit gawat darurat terdekat.
  6. Apabila anak sudah pernah kejang demam sebelumnya, dokter mungkin akan membekali orangtua dengan obat kejang yang dapat diberikan melalui dubur. Setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama di atas, obat tersebut dapat diberikan sesuai instruksi dokter.

 

Bagaimana cara mencegah kejang demam?

Pencegahan kejang demam yang pertama tentu dengan usaha menurunkan suhu tubuh apabila anak demam. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat penurun panas, misalnya parasetamol atau ibuprofen. Hindari obat dengan bahan aktif asam asetilsalisilat, karena obat tersebut dapat menyebabkan efek samping serius pada anak. Pemberian kompres air hangat (bukan dingin) pada dahi, ketiak, dan lipatan siku juga dapat membantu.
Sebaiknya orangtua memiliki termometer di rumah dan mengukur suhu anak saat sedang demam. Pengukuran suhu berguna untuk menentukan apakah anak benar mengalami demam dan pada suhu berapa kejang demam timbul.
Pengobatan jangka panjang hanya diberikan pada sebagian kecil kejang demam dengan kondisi tertentu.

 

Apakah kejang demam membuat anak menjadi bodoh atau menderita epilepsi di kemudian hari?

Kejang demam tidak berpengaruh terhadap perkembangan atau kecerdasan anak. Biasanya kejang demam menghilang dengan sendirinya setelah anak berusia 5-6 tahun. Sebagian besar anak yang pernah mengalami kejang demam akan tumbuh dan berkembang secara normal tanpa adanya kelainan. Epilepsi terjadi pada kurang dari 5 persen anak kejang demam, dan biasanya pada anak-anak ini terdapat faktor risiko lain. Oleh karena itu, sebagian besar anak dengan kejang demam tidak memerlukan bermacam pemeriksaan seperti rekam otak atau elektroensefalografi (EEG) atau CT scan.

 

Kapan orangtua perlu khawatir?

Tidak semua kejang yang disertai demam adalah kejang demam. Apabila terjadi kejang disertai demam di luar rentang usia 6 bulan sampai 5 tahun, maka perlu disingkirkan penyebab kejang lainnya, misalnya epilepsi atau radang otak. Jika sesudah kejang anak tidak segera sadar kembali, lebih banyak tidur, atau tidak dapat mengadakan kontak dengan baik, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab kejang lain, terutama radang selaput otak (meningitis) atau radang otak (ensefalitis). Evaluasi lebih lanjut juga diperlukan apabila anak pernah kejang tanpa demam.
Walau tampak menakutkan, umumnya kejang demam tidak berbahaya, tidak merusak otak, tidak mengganggu kecerdasan anak, dan akan menghilang sendiri seiring bertambahnya usia. Dengan demikian, ayah bunda tidak perlu terlalu khawatir apabila buah hatinya mengalami kejang demam.
Sumber : IDAI (Amanda Soebadi)

SOLO TRIP